Translate

Thursday, 19 November 2015

pidato tentang tata tertib berlalu lintas

Assalamu’alaikum Wr. Wb

اَصَّلَةُ وَسَلَمْ ءَلَي أَسْرَفِيْلُ , اَنْبِيئِ َالْمُرْ سَلِيْنَ وَءَلَي اَلِهِ وَصَّبِيْهِ اَجْمَيْنِ اَمَّا بَعْدُ
Yang terhormat Bapak kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Jombang.
Yang saya hormati Bapak/ Ibu guru, teman-teman yang saya sayangi.
          Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga kita bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal’ afiat. Tak lupa shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan terang benderang yakni Addinul Islam Wal iman.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang sudah diberikan pada saya untuk mengemukakan pidato yang bertemakan Mari Disiplin Berlalu Lintas.
Saudara-saudaraku rahimmakumullah.
Berbagai aturan, himbauan, dan tata cara berlalu lintas yang baik sudah sering kita jumpai di berbagai sudut jalan. Mulai dari menggunakan helm standart, menyalakan lamu motor di siang hari, memakai sabuk pengaman bagi pengendara mobil dan lain lain. Berbagai himbauan ini di deskripsikan dalam bentuk gambar agar mudah di pakami oleh masyarakat selain itu, bagi pelanggarnya juga di cantumkan. Harapannya pengguna jalan akan memiliki daya patuh yang tinggi terhadap aturan lalu lintas.
Hadirin rahimatumullah
Begitu pula dalam keberataan trafic light dan rambu-rambu lalu lintas bertujuan agar lalu lintas berjalan dengan aman dan tertib. Namun sayangnya kesemua atribut himbauan dan sarana di abaikan. Kita tentu sering melihat bagaimana pengendara melanggar lampu merah yang seharusnya berhentik, tidak menggunakan helm, menelpon sambil menyetir dan lain lain. Hal seperti itu sering dianggap remeh padahal tidak sedikit kecelakaan lalu lintas terjadi justru di sebabkan oleh hal-hal kecil akibatnya tidak hanya merugikan pelaku tetapi pengguna jalan lain juga bisa menjadi korban. Tidak hanya korban luka-luka tetapi juga ada yang harus kehilangan nyawa.
Tidak hanya himbauan dan sarana prasarana lalu lintas yang tidak di indahkan prasyarat dalan berlalu lintas juga kadang di abaikan. SIM misalnya, masih ada pengendara yang belum memilikinya terlebih anak-anak yang belum memilikinya namun di biarkan bebas menggunakan kendaraan. Akibatnya tidak sedikit pelajar yang menjadi korban atau pelaku lakalantas. Pada dasarnya SIM merupakan instrumen prefentif lakalantas, orang yang memiliki SIM diharapkan sudah mendapatkan pengetahuan berlalu lintas yang baik sehingga lebih cakap dan disiplin di jalan raya.
Hadirin rahimmatumullah
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya. Mohon ma’af apabila ada kesalahan kata. Akhirul kalam

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

No comments:

Post a Comment